A. Tahapan Penelitian
Tahapan menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia adalah “tingkatan atau jenjang.”[1] Dari
kata tahapan, tingkatan atau jenjang, sekilas dapat diambil kesimpulan bahwa
sesuatu tidak mungkin berada pada tingkatan akhir kalau belum melewati
tingkatan awal, hal tersebut adalah suatu keharusan dalam suatu penelitian
ilmiah. Tahapan dapat saja berbeda-beda
bergantung pada asumsi atau teori yang digunakan. Ada yang berasumsi bahwa, ayam dulu
baru telur, tapi ada pula yang berasumsi
bahwa, telur dulu baru ayam. Bagi yang menggunakan logika induktif, maka ayam
dulu baru telur, dan bagi yang menggunakan logika deduktif maka telur dulu baru
ayam.
Terlepas dari logika
yang digunakan, para peneliti meletakkan perencanaan pada tahap awal penelitian
kemudian meletakkan penulisan laporan
pada tahap akhir. Seperti yang telah diungkapkan oleh M. Subana dan Sudrajat
dalam bukunya yang berjudul; Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah:
Secara garis besar,
prosedur kerja penelitian dilalui dalam tahapan-tahapan:
1. Perencanaan
penelitian
2. Pelaksanaan
penelitian
Tapi Judith Bell
dalam buku yang berjudul Doing Your Research membagi tahapan penelitian
ilmiah menjadi 1. Persiapan dasar 2. Pemilihan metode pengumpulan data 3.
Interpretasi data temuan dan penulisan
laporan.[3]
B.
Proses
Penelitian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, makna
proses adalah runtunan perubahan (peristiwa) dalam perkembangan sesuatu. [4] dari makna tersebut dapat diambil kata kunci utamanya yaitu runtunan
perubahan.
Jack dan Norman dalam buku
yang berjudul How to Design and Evaluate Research in Education
menggambarkan bahwa proses-proses yang dilalui dalam penelitian ilmiah antara
lain: 1. Perumusan masalah, 2. Hipotesis, 3. Defenisi, 4. Telaah literatur, 5.
Sampel, 6Iinstrumen penelitian, 7. Prosedur penelitian dan 8. Analisis data. [5]
Sedangkan John W. Creswell dalam buku yang berjudul Educational
Research Planning Conducting and evaluating Quantitatif and Qualitatif Research
menjelaskan bahwa proses penelitian terdiri dari enam langkah yaitu; 1.
Identifikasi masalah, 2. Telaah literatur, 3.Penentuan tujuan penelitian, 4.
Pengumpulan data, 5. Analisis dan interpretasi data, 6. Pelaporan dan evaluasi.[6]
Loraine Blaxter,
Christina Hughes dan Malcolm Tigh dalam
buku yang berjudul How to Research juga menjelaskan 6 langkah proses
penelitian yaitu; 1. Pemilihan topik 2. Penentuan metode 3.Telaah literatur 4. Pengumpulan
data 5. Analisis data dan 6. Penulisan laporan penelitian.[7]
Dari keterangan di
atas dapat diuraikan proses-proses penelitian sebagai berikut;
Tahap Pertama:
Perencanaan
1. Menemukan,
memilih, dan menetapkan masalah
2. Penentuan
tujuan penelitian
3. Studi
literatur
Tahap Kedua: Pelaksanaan Penelitian
4. Pengumpulan
data
5. Perumusan
hipotesis
6. Analisis
data
Tahap Ketiga: Penulisan laporan
penelitian
7. Laporan
penelitian
Tahap Pertama:
Perencanaan
1. Menemukan, memilih, dan menetapkan
masalah
Penetapan masalah sangat penting, karena
dari penetapan masalah dapat ditentukan topik atau judul penelitian. Penetapan
topik atau judul juga sangat penting agar penelitian tetap fokus dan tidak
bias, perbedaan antara topik dan judul adalah bahwa topik sifatnya lebih luas
dan umum, sedangkan judul sifatnya lebih fokus dan khusus. Contoh topik adalah;
hasil belajar, contoh judul adalah; pengaruh X terhadap hasil belajar PAI siswa
MA Y kelas XI.
2. Penentuan tujuan dan manfaat penelitian
Agar penelitian tidak melenceng dari
topik atau judul yang sudah ditetapkan maka ditentukanlah tujuan penelitian
yang menjadi panduan bagi arah pembahasan dalam sebuah penelitian. Ada dua
manfaat penelitian, yaitu manfaat secara praktis dan manfaat secara teoritis. Adapun
manfaat penelitian secara teoritis adalah memberi kontribusi terhadap
pengembangan ilmu pengetahuan, sedangkan manfaat secara praktis, adalah memberi
solusi untuk memecahkan suatu masalah.
3. Studi
literatur
Studi literatur disebut juga kajian
pustaka, berguna untuk menemukan asumsi atau teori yang dijadikan landasan teoritis
pada penelitan tersebut, dan boleh jadi sudah ada penelitian sejenis yang dapat
dikembangkan lagi atau hanya dijadikan sebagai salah satu referensi.
Tahap Kedua: Pelaksanaan Penelitian
4. Pengumpulan data
Berdasarkan sumber perolehannya, data
ada dua jenis; primer dan skunder. Data primer diperoleh langsung dari
sumbernya, misalnya dari angket siswa atau hasil tes lisan atau tulisan siswa. Sedangkan
data sekunder adalah data siswa yang diperoleh dari guru, misalnya nilai rapor.
Berdasarkan cara perolehannya, ada dua
macam cara; sampling dan sensus. Cara sampling adalah cara mengumpulkan data
dari populasi dengan mengambil sebagian saja anggota populasi. Sedangkan cara
sensus adalah cara mengumpulkan data dengan mengambil seluruh anggota populasi.
4. Perumusan
hipotesis
Keberadaan hipotesis merupakan ciri dari
penelitian kuantitatif. Hipotesis juga sebagai kendali bagi peneliti agar penelitian
menjadi terarah dan fokus serta tidak bias.
5. Analisis
data
Pada penelitian yang menggunakan data
berupa angka-angka (penelitian kuantitatif) maka perlu pengolahan dan pengujian
data dengan menggunakan metode statistik tertentu, tapi bila data penelitian
hanya menggunakan kata-kata, kalimat, gambar atau bagan (penelitian kualitatif)
maka tidak perlu diuji dengan metode statistik. Tapi hasil temuan langsung disimpulkan
apa adanya.
Tahap Ketiga: Penulisan laporan
penelitian
7. Laporan penelitian
Lain ladang lain belalang lain lubuk
lain ikan, lain institusi lain pula tradisi dan pedoman yang dianutnya. Tiap
institusi memiliki ciri khas yang berbeda dalam penulisan laporan penelitian. Membicarakan
sistematika penulisan sebenarnya tidak ada patokan khusus seperti apa
urutan-urutan penulisan suatu penelitian ilmiah akan tetapi keberadaan
unsur-unsur ilmiah adalah penting, oleh karena itu setiap buku, setiap ahli, banyak
menampilkan sistematika penulisan yang beragam. Berikut ini beberapa contoh
urutan kerangka penulisan penelitian.
BAB
I PENDAHULUAN
Yang
mungkin dapat dibahas dalam bab ini
adalah:
A.
Latar Belakang Masalah
Biasanya
berisi:
1.
Isu-isu (gejala, fenomena, atau komentar yang lagi ramai
dibicarakan/ trending topic) yang
perlu dipecahkan.
2.
Pengungkapan fakta-fakta
3.
Pengungkapan nilai guna pemecahan masalah
4.
Pengungkapan tingkat kesukaran/kelangkaan penelitian
tersebut.
B.
Rumusan Masalah
Perumusan masalah harus sesuai dengan
latar belakang masalah. Bukan banyaknya dan luasnya masalah yang menjadi
indikator kualitas penelitian tapi yang menjadi indikator adalah pemecahan
masalah sampai tuntas. Analoginya;
berhasil tidaknya mendapat air dari penggalian sumur bukan ditentukan oleh
luasnya penggalian sumur melainkan lebih ditentukan oleh dalam tidaknya cara menggali.
C.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan
masalah berkaitan erat dengan rumusan masalah, karena tujuan penelitian adalah
untuk menjawab rumusan masalah. Contohnya
bila rumusan masalah adalah: apakah ada pengaruh X terhadap Y, maka
tujuan penelitian adalah: untuk mengetahui seberapa besar pengaruh X terhadap
Y.
Sedangkan
manfaat biasanya ada dua yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. Contoh
manfaat teoritis: memberi sumbangan terhadap pengembangan ilmu Psikologi
Pembelajaran. Contoh manfaat praktis: Memberi masukan kepada guru PAI agar
memperhatikan kecerdasan ketahanmalangan dan motivasi berprestasi sebagai
karakteristik siswa.
D.
Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran intinya berusaha
menjelaskan konstelasi hubungan antar variabel yang akan diteliti. Konstelasi
hubungan tersebut idealnya dikuatkan oleh teori atau penelitian sebelumnya.
Dalam menyusun kerangka pemikiran, penyajiannya dimulai dari variabel yang
mewakili masalah penelitian. Jika hendak diteliti adalah masalah pengawasan fungsional dan disiplin kerja dalam hubungannya kinerja
guru PAI SMPN Lebak, maka penyajiannya dimulai dari teori pengawasan dan
disiplin kerja lalu dikaitkan dengan teori kinerja. Keterkaitan dua variabel
tersebut sedapat mungkin dilengkapi dengan teori atau penelitian terdahulu yang
dilakukan seorang pakar/peneliti atau lebih yang menyatakan adanya hubungan
atau pengaruh antar keduanya.
Pada bagian akhir kerangka pemikiran
umumnya disajikan konstelasi hubungan antara keseluruhan variabel dilengkapi
dengan bagan yang menggambarkan hubungan antar variabel penelitian. Jika akan
meneliti pengaruh pengawasan fungsional
dan disiplin kerja dalam hubungannya kinerja guru PAI SMPN Lebak, maka
dapat gambarkan secara bagan konstelasi tersebut.
Sumber: http://tesisdisertasi.blogspot.com/2010/02/contoh-kerangka-
pemikiran.html
E.
Hipotesis
Contoh
hipotesis adalah:
Ha:
Terdapat hubungan antara kecerdasan ketahanmalangan dan motivasi berprestasi
dengan hasil belajar PAI kelas X siswa SMA X.
H0:Tidak
terdapat hubungan antara kecerdasan ketahanmalangan dan motivasi berprestasi
dengan hasil belajar PAI kelas X siswa SMA X.
F.
Sistimatika Pembahasan
Sistematika
pembahasan disebut juga sistematika penulisan atau juga kerangka penulisan yang
bisa saja berbeda-beda bagi setiap institusi. Biasanya terdiri dari 5 bab.
BAB
II LANDASAN TEORITIS
Yang
mungkin dapat dibahas balam bab ini
adalah: asumsi-asumsi atau teori-teori
yang relevan dengan penelitian.
BAB
III METODOLOGI PENELITIAN
A.
Metode Penelitian
Yang
mungkin diuraikan pada subbab ini metode penelitian yang digunakan. Pada
penelitian kuantitatif memiliki metodologi yang ketat sedangkan pada penelitian
kualitatif umumnya tidak memiliki metodologi penelitian yang ketat tetapi lebih
bergantung pada hasil eksplorasi penyelesaian masalah. Metodologi penelitian
direalisasikan dalam bentuk model, prosedur dan format penelitian seperti
hal-hal tentang metode dan teknik penelitian, instrumen penelitian, subjek
penelitian, prosedur, desain dan alat-alat bantu penelitian.
B.
Teknik Pengumpulan Data
Pada subbab ini disebutkan teknik pengumpulan
data primer maupun skunder, dengan
wawancara, observasi, angket dan lain-lain.
C.
Populasi dan Sampel
Pada metode sensus tidak diperlukan sampel karena data diambil
dari seluruh populasi, metode ini
memerlukan waktu yang banyak dan biaya yang besar. Sedangkan untuk efesiensi waktu dan biaya maka perlu
digunakan sampel. Tapi memang ada juga yang tidak bisa disensus tapi hanya bisa
diambil sampelnya saja karena jumlahnya terlalu banyak dan bentuknya selalu berubah-ubah, seperti awan penyebab hujan.
D.
Teknik Analisis Data
Pada
subbab ini disebutkan teknik analisis data, dan pada subbab ini data diuji
apakah valid dan reliable atau tidak. Valid
dapat dianalogikan sebagai berikut; untuk menjaring ikan maka digunakan jaring
yang sesuai. Reliable dapat
dianalogikan sebagai berikut; sebelum menjaring ikan di laut, maka jaring
dicoba dulu di kolam kecil.
BAB
IV ANALISIS DATA
Yang mungkin dapat dibahas dalam bab
ini adalah: pengolahan data, baik
menggunakan statistik maupun tidak, untuk menguji hipotesis yang telah diajukan
sebelumnya.
BAB
V PENUTUP
Yang mungkin dapat dibahas dalam bab ini adalah:
A.
Kesimpulan
B.
Saran-saran
Beberapa
contoh kerangka penulisan / sistematika penulisan / sistematika pembahasan
antara lain:
1. Judul:
Korelasi antara Penguasaan Idiom dengan Kemampuan
Membaca Pemahaman Siswa Kelas 2
SMU 5 Bandung.
Kerangka
Penulisan:
Bab
1 Pendahuluan
1.
Latar Belakang Masalah
1.2.
Perumusan dan Pembatasan Masalah
1.3.
Tujuan Penelitian
1.4.
Manfaat Penelitian
1.5.
Anggapan Dasar dan Hipotesis
Bab 2 Kajian Teori
Bab 3 Metode dan Teknik Penelitian
3.1.
Metode Penelitian
3.2.
Variabel Penelitian
3.3.
Populasi dan Sampel
3.4.
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.4.1. Teknik Pengumpulan Data
3.4.2. Instrumen Penelitian
3.4.3. Uji Coba Instrumen
3.4.4. Teknik Pengolahan Data
Bab 4 Hasil Pengolahan Data
Bab 5 Kesimpulan dan Saran
2.
Judul: Perbandingan Prestasi Belajar Matematika antara Siswa yang
Belajar Melalui Modul dengan
Dibantu Tutor Sebaya
Kerangka
Penulisan:
Bab
1 Pendahuluan
1.
Latar Belakang Masalah
1.2.
Perumusan dan Pembatasan Masalah
1.3.
Tujuan Penelitian
1.4.
Manfaat Penelitian
1.5.
Studi Literatur
1.6.
Anggapan Dasar dan Hipotesis
Bab 2 Metode dan Prosedur
2.1.
Populasi dan Sampel
2.2.
Perumusan dan Pembatasan Masalah
2.3.
Metode dan Desain Penelitian
2.4.
Prosedur Pengolahan Data
Bab
3 Analisis Data
Bab
4 Kesimpulan, Saran dan Implikasi
3.
Judul: Analisis Unsur Intrinsik Cerpen nan Sebatang Karya Ramli Isin
Sebagai Upaya Memilih Bahan Ajar
Apresiasi Prosa di SMU
Malaysia
Kerangka
Penulisan:
Bab
1 Pendahuluan
1.
Latar Belakang Masalah
1.2.
Perumusan dan Batasan Masalah
1.3.
Tujuan Penelitian
1.4.
Anggapan Dasar
1.5.
Metode dan Teknik Penulisan
1.6.
Sumber Data
1.7.
Teknik Pengumpulan Data
Bab 2 Kajian Teori tentang Cerpen
Bab
3 Analisis Data
Bab
4 Kesimpulan dan Saran
[1]Pusat Bahasa Depdiknas, 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka, hlm.1589
[4]Pusat Bahasa Depdiknas, 2008. Op.Cit.,hlm.1218
[5]Jack R
Fraengkel And Norman. E .Wallen, 2008.
How to Design And Evaluate Research in Education, San Francisco: San
Francisco State University,
hlm.19
[6]John W Creswel, 2008. Educational Research
Planning Conducting And Evaluating Quantitative and Qualitative Research.
Lincoln: University of Nebraska, hlm.7
[7]Loraine Blaxter, et all, 2006. How to Research. New York: Open
University Press, hlm.9
No comments:
Post a Comment