01 July 2016

TAHAPAN DAN PROSES PENELITIAN


A.   Tahapan Penelitian
Tahapan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “tingkatan atau jenjang.”[1] Dari kata tahapan, tingkatan atau jenjang, sekilas dapat diambil kesimpulan bahwa sesuatu tidak mungkin berada pada tingkatan akhir kalau belum melewati tingkatan awal, hal tersebut adalah suatu keharusan dalam suatu penelitian ilmiah.  Tahapan dapat saja berbeda-beda bergantung pada asumsi atau teori yang  digunakan. Ada yang berasumsi bahwa, ayam dulu baru telur, tapi  ada pula yang berasumsi bahwa, telur dulu baru ayam. Bagi yang menggunakan logika induktif, maka ayam dulu baru telur, dan bagi yang menggunakan logika deduktif maka telur dulu baru ayam.
Terlepas dari logika yang digunakan, para peneliti meletakkan perencanaan pada tahap awal penelitian kemudian meletakkan  penulisan laporan pada tahap akhir. Seperti yang telah diungkapkan oleh M. Subana dan Sudrajat dalam bukunya yang berjudul; Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah:
Secara garis besar, prosedur kerja penelitian dilalui dalam tahapan-tahapan:
1.    Perencanaan penelitian
2.    Pelaksanaan penelitian
3.    Penulisan laporan penelitian[2]
Tapi Judith Bell dalam buku yang berjudul Doing Your Research membagi tahapan penelitian ilmiah menjadi 1. Persiapan dasar 2. Pemilihan metode pengumpulan data 3. Interpretasi  data temuan dan penulisan laporan.[3]


B.   Proses Penelitian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, makna proses adalah runtunan perubahan (peristiwa) dalam perkembangan sesuatu. [4] dari makna tersebut dapat diambil kata kunci utamanya yaitu runtunan perubahan.
 Jack dan Norman dalam buku yang berjudul How to Design and Evaluate Research in Education menggambarkan bahwa proses-proses yang dilalui dalam penelitian ilmiah antara lain: 1. Perumusan masalah, 2. Hipotesis, 3. Defenisi, 4. Telaah literatur, 5. Sampel, 6Iinstrumen penelitian, 7. Prosedur penelitian dan 8. Analisis data. [5]
Sedangkan   John W. Creswell dalam buku yang berjudul Educational Research Planning Conducting and evaluating Quantitatif and Qualitatif Research menjelaskan bahwa proses penelitian terdiri dari enam langkah yaitu; 1. Identifikasi masalah, 2. Telaah literatur, 3.Penentuan tujuan penelitian, 4. Pengumpulan data, 5. Analisis dan interpretasi data, 6. Pelaporan dan evaluasi.[6]
Loraine Blaxter, Christina Hughes  dan Malcolm Tigh dalam buku yang berjudul How to Research juga menjelaskan 6 langkah proses penelitian yaitu; 1. Pemilihan topik 2. Penentuan metode 3.Telaah literatur 4. Pengumpulan data 5. Analisis data dan 6. Penulisan laporan penelitian.[7]
Dari keterangan di atas dapat diuraikan proses-proses penelitian sebagai berikut;
Tahap Pertama: Perencanaan
1.    Menemukan, memilih, dan menetapkan masalah
2.    Penentuan tujuan penelitian
3.    Studi literatur
Tahap Kedua: Pelaksanaan Penelitian
4.    Pengumpulan data
5.    Perumusan hipotesis
6.    Analisis data
Tahap Ketiga: Penulisan laporan penelitian
7.    Laporan penelitian

Tahap Pertama: Perencanaan
1. Menemukan, memilih, dan menetapkan masalah
Penetapan masalah sangat penting, karena dari penetapan masalah dapat ditentukan topik atau judul penelitian. Penetapan topik atau judul juga sangat penting agar penelitian tetap fokus dan tidak bias, perbedaan antara topik dan judul adalah bahwa topik sifatnya lebih luas dan umum, sedangkan judul sifatnya lebih fokus dan khusus. Contoh topik adalah; hasil belajar, contoh judul adalah; pengaruh X terhadap hasil belajar PAI siswa MA Y kelas XI.  
2. Penentuan tujuan dan manfaat  penelitian
Agar penelitian tidak melenceng dari topik atau judul yang sudah ditetapkan maka ditentukanlah tujuan penelitian yang menjadi panduan bagi arah pembahasan dalam sebuah penelitian. Ada dua manfaat penelitian, yaitu manfaat secara praktis dan manfaat secara teoritis. Adapun manfaat penelitian secara teoritis adalah memberi kontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan, sedangkan manfaat secara praktis, adalah memberi solusi untuk memecahkan suatu masalah.
3.    Studi literatur
Studi literatur disebut juga kajian pustaka, berguna untuk menemukan asumsi atau teori yang dijadikan landasan teoritis pada penelitan tersebut, dan boleh jadi sudah ada penelitian sejenis yang dapat dikembangkan lagi atau hanya dijadikan sebagai salah satu referensi.
Tahap Kedua: Pelaksanaan Penelitian
4. Pengumpulan data
Berdasarkan sumber perolehannya, data ada dua jenis; primer dan skunder. Data primer diperoleh langsung dari sumbernya, misalnya dari angket siswa atau hasil tes lisan atau tulisan siswa. Sedangkan data sekunder adalah data siswa yang diperoleh dari guru, misalnya nilai rapor.
Berdasarkan cara perolehannya, ada dua macam cara; sampling dan sensus. Cara sampling adalah cara mengumpulkan data dari populasi dengan mengambil sebagian saja anggota populasi. Sedangkan cara sensus adalah cara mengumpulkan data dengan mengambil seluruh anggota populasi.
4.    Perumusan hipotesis
Keberadaan hipotesis merupakan ciri dari penelitian kuantitatif. Hipotesis juga sebagai kendali bagi peneliti agar penelitian menjadi terarah dan fokus serta tidak bias. 
5.    Analisis data
Pada penelitian yang menggunakan data berupa angka-angka (penelitian kuantitatif) maka perlu pengolahan dan pengujian data dengan menggunakan metode statistik tertentu, tapi bila data penelitian hanya menggunakan kata-kata, kalimat, gambar atau bagan (penelitian kualitatif) maka tidak perlu diuji dengan metode statistik. Tapi hasil temuan langsung disimpulkan apa adanya.
Tahap Ketiga: Penulisan laporan penelitian
7. Laporan penelitian
Lain ladang lain belalang lain lubuk lain ikan, lain institusi lain pula tradisi dan pedoman yang dianutnya. Tiap institusi memiliki ciri khas yang berbeda dalam penulisan laporan penelitian. Membicarakan sistematika penulisan sebenarnya tidak ada patokan khusus seperti apa urutan-urutan penulisan suatu penelitian ilmiah akan tetapi keberadaan unsur-unsur ilmiah adalah penting, oleh karena itu setiap buku, setiap ahli, banyak menampilkan sistematika penulisan yang beragam. Berikut ini beberapa contoh urutan kerangka penulisan penelitian.

 BAB  I      PENDAHULUAN
Yang mungkin dapat dibahas dalam bab ini  adalah:
A.   Latar Belakang Masalah
Biasanya berisi:
1.    Isu-isu (gejala, fenomena, atau komentar yang lagi ramai dibicarakan/ trending topic) yang perlu dipecahkan.
2.    Pengungkapan fakta-fakta
3.    Pengungkapan nilai guna pemecahan masalah
4.    Pengungkapan tingkat kesukaran/kelangkaan penelitian tersebut.

B.   Rumusan Masalah
Perumusan masalah harus sesuai dengan latar belakang masalah. Bukan banyaknya dan luasnya masalah yang menjadi indikator kualitas penelitian tapi yang menjadi indikator adalah pemecahan masalah sampai  tuntas. Analoginya; berhasil tidaknya mendapat air dari penggalian sumur bukan ditentukan oleh luasnya penggalian sumur melainkan lebih ditentukan oleh dalam  tidaknya cara menggali. 

C.   Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan masalah berkaitan erat dengan rumusan masalah, karena tujuan penelitian adalah untuk menjawab rumusan masalah. Contohnya  bila rumusan masalah adalah: apakah ada pengaruh X terhadap Y, maka tujuan penelitian adalah: untuk mengetahui seberapa besar pengaruh X terhadap Y.
Sedangkan manfaat biasanya ada dua yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. Contoh manfaat teoritis: memberi sumbangan terhadap pengembangan ilmu Psikologi Pembelajaran. Contoh manfaat praktis: Memberi masukan kepada guru PAI agar memperhatikan kecerdasan ketahanmalangan dan motivasi berprestasi sebagai karakteristik siswa.
D.   Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran intinya berusaha menjelaskan konstelasi hubungan antar variabel yang akan diteliti. Konstelasi hubungan tersebut idealnya dikuatkan oleh teori atau penelitian sebelumnya. Dalam menyusun kerangka pemikiran, penyajiannya dimulai dari variabel yang mewakili masalah penelitian. Jika hendak diteliti adalah masalah  pengawasan fungsional  dan disiplin kerja dalam hubungannya kinerja guru PAI SMPN Lebak, maka penyajiannya dimulai dari teori pengawasan dan disiplin kerja lalu dikaitkan dengan teori kinerja. Keterkaitan dua variabel tersebut sedapat mungkin dilengkapi dengan teori atau penelitian terdahulu yang dilakukan seorang pakar/peneliti atau lebih yang menyatakan adanya hubungan atau pengaruh antar keduanya.
Pada bagian akhir kerangka pemikiran umumnya disajikan konstelasi hubungan antara keseluruhan variabel dilengkapi dengan bagan yang menggambarkan hubungan antar variabel penelitian. Jika akan meneliti pengaruh pengawasan fungsional  dan disiplin kerja dalam hubungannya kinerja guru PAI SMPN Lebak, maka dapat gambarkan secara bagan konstelasi tersebut.

















Sumber:  http://tesisdisertasi.blogspot.com/2010/02/contoh-kerangka-      

                 pemikiran.html



E.   Hipotesis
Contoh hipotesis adalah:
Ha: Terdapat hubungan antara kecerdasan ketahanmalangan dan motivasi berprestasi dengan hasil belajar PAI kelas X siswa SMA X.
H0:Tidak terdapat hubungan antara kecerdasan ketahanmalangan dan motivasi berprestasi dengan hasil belajar PAI kelas X siswa SMA X.
F.    Sistimatika Pembahasan
Sistematika pembahasan disebut juga sistematika penulisan atau juga kerangka penulisan yang bisa saja berbeda-beda bagi setiap institusi. Biasanya terdiri dari 5 bab.
BAB II       LANDASAN TEORITIS
Yang mungkin dapat dibahas balam bab ini  adalah: asumsi-asumsi atau teori-teori  yang relevan dengan penelitian.

BAB III      METODOLOGI PENELITIAN 
A.   Metode Penelitian
Yang mungkin diuraikan pada subbab ini metode penelitian yang digunakan. Pada penelitian kuantitatif memiliki metodologi yang ketat sedangkan pada penelitian kualitatif umumnya tidak memiliki metodologi penelitian yang ketat tetapi lebih bergantung pada hasil eksplorasi penyelesaian masalah. Metodologi penelitian direalisasikan dalam bentuk model, prosedur dan format penelitian seperti hal-hal tentang metode dan teknik penelitian, instrumen penelitian, subjek penelitian, prosedur, desain dan alat-alat bantu penelitian.
 
B.   Teknik Pengumpulan Data
 Pada subbab ini disebutkan teknik pengumpulan data primer maupun skunder, dengan  wawancara, observasi, angket dan lain-lain.
C.   Populasi dan Sampel
Pada metode sensus  tidak diperlukan sampel karena data diambil dari seluruh populasi,  metode ini memerlukan waktu yang banyak dan biaya yang besar. Sedangkan  untuk efesiensi waktu dan biaya maka perlu digunakan sampel. Tapi memang ada juga yang tidak bisa disensus tapi hanya bisa diambil sampelnya saja karena jumlahnya terlalu banyak dan  bentuknya selalu berubah-ubah,  seperti awan penyebab hujan.   

D.   Teknik Analisis Data
Pada subbab ini disebutkan teknik analisis data, dan pada subbab ini data diuji apakah valid dan reliable atau tidak. Valid dapat dianalogikan sebagai berikut; untuk menjaring ikan maka digunakan jaring yang sesuai. Reliable dapat dianalogikan sebagai berikut; sebelum menjaring ikan di laut, maka jaring dicoba dulu di kolam kecil.

BAB IV     ANALISIS DATA
Yang mungkin dapat dibahas dalam bab ini  adalah: pengolahan data, baik menggunakan statistik maupun tidak, untuk menguji hipotesis yang telah diajukan sebelumnya. 


BAB V      PENUTUP
 Yang mungkin dapat dibahas dalam bab ini  adalah:
A.   Kesimpulan 
B.   Saran-saran

Beberapa contoh kerangka penulisan / sistematika penulisan / sistematika pembahasan antara lain:
1. Judul: Korelasi antara Penguasaan Idiom dengan Kemampuan
              Membaca Pemahaman Siswa Kelas 2 SMU 5 Bandung.

Kerangka Penulisan:
Bab 1 Pendahuluan
1. Latar Belakang Masalah
1.2. Perumusan dan Pembatasan Masalah
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Manfaat Penelitian
1.5. Anggapan Dasar dan Hipotesis
Bab  2 Kajian Teori
Bab  3 Metode dan Teknik Penelitian
3.1. Metode Penelitian
3.2. Variabel Penelitian
3.3. Populasi dan Sampel
3.4. Teknik dan Instrumen Pengumpulan  Data
3.4.1.     Teknik Pengumpulan Data
3.4.2.     Instrumen Penelitian
3.4.3.     Uji Coba Instrumen
3.4.4.   Teknik Pengolahan Data
Bab  4 Hasil Pengolahan Data
Bab  5 Kesimpulan dan Saran

2. Judul: Perbandingan Prestasi Belajar Matematika antara Siswa yang
              Belajar Melalui Modul dengan Dibantu Tutor Sebaya

Kerangka Penulisan:
Bab 1 Pendahuluan
1. Latar Belakang Masalah
1.2. Perumusan dan Pembatasan Masalah
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Manfaat Penelitian
1.5. Studi Literatur
1.6. Anggapan Dasar dan Hipotesis
Bab  2 Metode dan Prosedur
2.1. Populasi dan Sampel
2.2. Perumusan dan Pembatasan Masalah
2.3. Metode dan Desain Penelitian
2.4. Prosedur Pengolahan Data
Bab 3  Analisis Data
Bab 4  Kesimpulan, Saran dan Implikasi

3. Judul: Analisis Unsur Intrinsik Cerpen nan Sebatang Karya Ramli Isin
              Sebagai Upaya Memilih Bahan Ajar Apresiasi Prosa di SMU
               Malaysia

Kerangka Penulisan:
Bab 1 Pendahuluan
1. Latar Belakang Masalah
1.2. Perumusan dan Batasan Masalah
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Anggapan Dasar
1.5. Metode dan Teknik Penulisan
1.6. Sumber Data
1.7. Teknik Pengumpulan Data
Bab  2 Kajian Teori tentang Cerpen
Bab 3  Analisis Data
Bab 4  Kesimpulan dan Saran





[1]Pusat Bahasa Depdiknas, 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, hlm.1589
[2]Subana M dan Sudrajat, 2001. Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia, hlm.47
[3]Bell Judith, 2010. Doing Your Research. New York: Open University Press, hlm. 3,115 dan 207
[4]Pusat Bahasa Depdiknas, 2008. Op.Cit.,hlm.1218
[5]Jack R Fraengkel And Norman. E .Wallen, 2008. How to Design And Evaluate Research in Education, San Francisco: San Francisco State University, hlm.19
[6]John W Creswel, 2008. Educational Research Planning Conducting And Evaluating Quantitative and Qualitative Research. Lincoln: University of Nebraska, hlm.7
[7]Loraine Blaxter, et all, 2006. How to Research. New York: Open University Press, hlm.9

No comments:

Post a Comment