ICT
IN ISLAMIC EDUCATION
A.
Pendahuluan
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi pada
era globalisasi, terutama teknologi dan komunikasi, telah menyebabkan
dunia ini semakin mengecil dan membentuk seperti sebuah desa dunia.
Batas-batas fisik Negara satu dengan Negara yang lainya menjadi begitu
kurang nampak dan secara non fisik hampir tanpa batas (bordeless).
Globalisasi terjadi sebagai suatu proses mendunia yang tidak tertahankan dan
tidak mungkin terelakan. Dengan demikian diperlukan upaya-upaya untuk
mempersiapkan para siswa sejak dini guna memasuki zaman global yang menuntut
kemampuan-kemampuan khusus.
Para siswa sekarang yang sedang menuntut ilmu baik
umum atau agama, pada dasarnya akan menjadi pelaku-pelaku utama pada zaman yang
penuh dengan persaingan. Oleh karena itu sudah menjadi kewajiban para guru
untuk memberi bekal kepada mereka agar bisa hidup (survive), salah satu
upaya untuk mempersiapkan siswa memasuki zaman global tersebut yaitu dengan mengembangkan
berbagai pendekatan pembelajaran yang berorientasi ke masa depan. [1]
Khusus penggunaan internet untuk keperluan
pendidikan yang semakin meluas terutama di negara-negara maju, merupakan fakta
yang menunjukkan bahwa dengan media ini memang dimungkinkan diselenggarakannya
proses belajar mengajar yang lebih efektif. Hal ini terjadi karena dengan sifat
dan karakteristik internet yang cukup khas, sehingga diharapkan bisa digunakan
sebagaimana media lain telah dipergunakan sebelumnya seperti radio, televisi,
CDROM dan lain-lain. [2]
Internet adalah sebuah jaringan besar yang terdiri
dari berbagai jaringan yang meliputi jaringan bersifat pendidikan dan riset
serta menghubungkan jutaan komputer dalam jaringan-jaringan tersebut. [3]
Definisi internet dalam buku Ketrampilan Komputer
Dan Pengelolaan Informasi adalah hubungan antar berbagai jenis komputer dan
jaringan di dunia yang berbeda sistem operasi maupun aplikasinya di mana
hubungan tersebut memanfaatkan kemajuan media komunikasi (telepon dan
satelit) yang menggunakan protokol standar dalam berkomunikasi yaitu
protokol TCP/IP. [4]
Peningkatan kinerja pendidikan di masa mendatang
diperlukan sistem informasi dan teknologi informasi yang tidak hanya berfungsi
sebagai sarana pendukung, tetapi lebih sebagai senjata utama untuk mendukung
keberhasilan dunia pendidikan sehingga mampu bersaing di pasar global. Sistem
pendidikan kita telah berusaha untuk melakukan perubahan yang mendasar,
misalnya melalui tiga bentuk kebijakan pemerintah. Pertama, meningkatkan
ketentuan wajib belajar dari 6 ke 9 tahun. Kedua, mengarahkan pendidikan
kita agar lebih relevan dengan perkembangan industri, dengan teknologi
informasi atau memiliki keterkaitan dan kesesuaian (link and match). Ketiga,
mendorong pendidikan sekolah menengah untuk lebih banyak menyiapkan tenaga
terampil sehingga lulusannya tidak memandang perguruan tinggi sebagai
satu-satunya alternatif pilihan masa depan.[5]
Teknologi
informasi saat ini telah menjadi perbincangan yang sangat menarik, mengingat
teknologi informasi ini merupakan salah satu unsur penting yang dapat mendorong
keunggulan bersaing sebuah organisasi atau lembaga pendidikan sekolah. Hal ini
diyakini bahwa sebuah lembaga yang dapat menguasai teknologi informasi maka
lembaga tersebut akan memenangkan persaingan. Teknologi informasi juga
mempunyai sebutan lain yaitu teknologi komputer, yang dikhususkan untuk
pengolahan data menjadi informasi yang bermanfaat bagi sebuah organisasi
termasuk organisasi pendidikan. TI ini terus mengalami perkembangan baik dari
bentuk, ukuran, kecepatan, dan kemampuan untuk menguasai multimedia dan
jaringan komputer.[6]
B.
ICT dalam Pembelajaran
Kehadiran media pembelajaran mempunyai
arti dan makna yang cukup penting dalam proses belajar mengajar. Karena dalam
kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan
menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan
kepada peserta didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat
mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata atau kalimat tertentu.
Bahkan keabstrakan bahan dapat dikongkritkan dengan kehadiran media. Dengan
demikian, peserta didik akan lebih mudah mencerna bahan daripada tanpa bantuan
media. [7]
Penggunaan media dalam proses belajar
mengajar baik pelajaran umum maupun agama, dapat membantu kelancaran,
efektifitas dan efisien pencapaian tujuan pembelajaran. Media merupakan salah
satu komponen yang tidak bisa diabaikan dalam mengembangkan sistem pembelajaran
yang sukses. Bahkan pembelajaran yang dimanipulasikan dalam bentuk media
pembelajaran dapat menjadikan siswa belajar sambil bermain dan bekerja. Dengan
menggunakan suatu media dalam belajar akan lebih menyenangkan siswa dan sudah
tentu pembelajaran akan benar-benar bermakna. Salah satu alasan digunakannya
media dalam proses belajar mengajar adalah berkenaan dengan taraf berfikir
siswa. Taraf berfikir manusia mengikuti taraf perkembangan, dimulai dari taraf
berfikir konkrit menjadi abstrak, dimulai dari berfikir sederhana ke kompleks. [8]
Multimedia berbasis komputer dapat
digunakan dalam beberapa bentuk, yakni:
a.
Multimedia Presentasi
Multimedia ini digunakan untuk menjelaskan
materi-materi yang sifatnya teoretis digunakan dalam kelas klasikal baik yang
berjumlah kecil maupun besar. Dalam penggunaan multimedia ini memerlukan alat
Bantu pembelajaran berupa viewer atau yang biasa dikenal dengan LCD proyektor.
b.
Multimedia Interaktif
Multimedia ini biasa digunakan dalam menjelaskan
tahapan-tahapan suatu proses. Multimedia ini dirancang secara interaktif
sehingga siswa dapat secara mandiri mempelajari bahan pelajaran.
c.
Sarana Simulasi
Perkembangan teknologi software dapat
menghasilkan sebuah simulasi suatu kegiatan dengan menggunakan komputer.
Misalnya simulasi mengenai bagaimana menerbangkan sebuah pesawat terbang,
sehingga siswa tidak perlu menggunakan alat simulasi yang sesungguhnya.
d.
Video Pembelajaran
Penggunaan
multimedia berbasis komputer dapat digunakan untuk memutar suatu film ataupun
rekaman audiovisual sebuah kegiatan. Penggunaan media ini hampir sama dengan
penggunaan VCD, akan tetapi dalam penggunaan multimedia komputer lebih
membutuhkan skill khusus untuk mengoperasikannya dan dalam membuatnya menjadi
lebih menarik sehingga siswa mejadi lebih paham akan contoh dari sebuah
kegiatan.[9]
Menurut Tony
Bates yang dikutip oleh Agus Mulyanto, M. Taufik, Nuruzzaman, Sumarsono
menyatakan bahwa teknologi dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan bila
digunakan secara bijak untuk pendidikan dan latihan, dan mempunyai arti yang
sangat penting bagi kesejahteraan ekonomi.[10]
Intervensi yang
biasa dilakukan TI dalam model pembelajaran sudah sangat jelas. Hadirnya e-learning
(pembelajaran interaktif) dengan semua variasi tingkatannya telah
memfasilitasi perubahan ini. Secara umum e-learning (electronic learning) dapat
didefinisikan sebagai pembelajaran yang disampaikan melalui semua media
elektronik termasuk internet, intranet, audio/video tape, TV
interaktif dan CD ROM.[11]
Untuk menghadapi
hambatan maupun tantangan lingkungan dan kemampuan dalam membuat keputusan,
pihak manajemen pendidikan memerlukan strategi yang tepat agar tujuan
pendidikan dapat tercapai secara optimal. Dalam menentukan strategi apa yang
akan digunakan manajemen pendidikan, diperlukan pertimbangan yang tepat karena
akan menyangkut keberadaan lembaga pendidikan di masa datang. [12]
Pada tahun 2010
s.d. 2012 Madrasah Tsanawiyah Mathla’ul Anwar Pusat Menes, tempat penulis
bertugas pernah menggunakan media pembelajaran berbasiskan ICT yaitu
Otransmedia, namun karena keterbatasan
sumber daya, maka kontrak kerja dengan Otransmedia dihentikan, dan kini dilanjutkan dengan Edusis,
yaitu sistem informasi, manajemen dan administrasi sekolah.
Hambatan sumber daya
manusia dapat diatasi dengan pelatihan-pelatihan formal maupun non-formal.
Lebih kurang 99 % tenaga pendidik telah memiliki laptop dengan bantuan kredit
dari koperasi madrasah. Hambatan lain adalah OHP/infocus yang hanya permanen
untuk siswa kelas IX sedangkan OHP/infocus portable berjumlah 3 unit
untuk siswa kelas VII dan VIII, tentu jumlah ini kurang memadai dengan jumlah
rombel kelas VII dan VIII yang mencapai 11 rombel. Laboratorium komputer hanya
memiliki 40 komputer yang jauh dari memadai untuk jumlah keseluruhan siswa yang
mencapai 500-an. Hambatan lain adalah kekhawatiran wali siswa terhadap akses
internet madrasah yang dianggap dapat merusak kepribadian dan mental siswa.
C.
Perangkat Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT
Perkembangan ICT
(information & communication technology) yang sangat pesat merupakan
sebuah peluang dan tantangan dalam pengembangan media pembelajaran.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju menuntut adanya
pembaharuan dan pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Seorang
guru dituntut untuk dapat menggunakan alat-alat yang murah dan efisien yang
dapat disediakan oleh sekolah, yang meskipun sederhana dan bersahaja, akan
tetapi dapat mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan.[13]
Pada hakikatnya
teknologi adalah proses untuk mendapatkan nilai
tambah. Menurut Gary J. Anglin yang dikutip oleh Prof. Dr. Yusufhadi
Miarso, mendefinisikan teknologi penerapan ilmu-ilmu perilaku dan alam serta
pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem untuk memecahkan berbagai
masalah yang dihadapi manusia.[14]
Teknologi
informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk
memproses mendapatkan, menyusun, menyiapkan manipulasi data dalam pembagian
cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang
relevan, akurat dan tepat waktu yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis
dan pendidikan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan
keputusan.[15]
Perkembangan
teknologi yang semakin maju menjadikan teknologi pendidikan menjadi semakin
canggih. Salah satu hasil dari pengembangan teknologi pendidikan adalah
penggunaan media komputer sebagai media pembelajaran. Penggunaan media komputer
dalam pembelajaran sering disebut dengan pembelajaran CAI (komputer assisted
instructional). CAI (Komputer Assisted Instruction) didefinisikan
sebagai penggunaan komputer dalam menyampaikan bahan pengajaran dengan
melibatkan peserta didik secara aktif serta membolehkan umpan balik. [16]
D.
Penutup
Perkembangan ICT
(information & communication technology) yang sangat pesat merupakan
sebuah peluang dan tantangan dalam pengembangan media pembelajaran. Peningkatan
kinerja pendidikan di masa mendatang diperlukan sistem informasi dan teknologi
informasi yang tidak hanya berfungsi sebagai sarana pendukung, tetapi lebih
sebagai senjata utama untuk mendukung keberhasilan dunia pendidikan sehingga
mampu bersaing di pasar global. Mayoritas lembaga Pendidikan Islam sudah dapat
menerima kehadiran ICT dengan kontrol yang ketat dari manajemen madrasah.
E.
Daftar Pustaka
Agus
Mulyanto, Sumarsono, M. Taufiq, Nuruzzaman, Pengenalan Teknologi Informasi, (Yogyakarta:
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan kalijaga, 2006)
Azhar
Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2002)
Bagas
Shinugi, Ketrampilan Komputer Dan Pengelolaan Informasi, (Jakarta:Shinugi
Community,2005)
Eti Rochaety, Pontjorini
Rahayuningsih, Prima Gusti Yanti, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2006)
Fathul
Wahid, Teknologi Informasi dan Pendidikan, (Yogyakarta: Ardana Media,
2007)
Munir, Pembelajaran Jarak Jauh
Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, (Alfabeta:Jakarta, 2009)
Nana
Sudjana Dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran (Bandung:Sinar Baru
Algensindo,2005)
Udin
Saefudin Sa’ud, Inovasi Pendidikan,(Jakarta:Alfabeta, 2008)
Yuhdi
Munadi, Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung
Persada Press, 2008)
Yusufhadi
Miarso, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana,2007)
[3]Munir, Pembelajaran
Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, (Alfabeta:Jakarta, 2009), h. 147
[4]Bagas Shinugi, Ketrampilan
Komputer Dan Pengelolaan Informasi, (Jakarta:Shinugi
Community,2005), h. 146
[5]Eti Rochaety, Pontjorini Rahayuningsih, Prima Gusti Yanti, Sistem Informasi Manajemen
Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h. vii
[8]Nana Sudjana Dan
Ahmad Rivai, Media Pengajaran (Bandung:Sinar Baru Algensindo,2005), h.
3.
[9]Yuhdi Munadi, Media
Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada Press,
2008),h. 150-152
[10]Agus Mulyanto, Sumarsono, M. Taufiq, Nuruzzaman, Pengenalan Teknologi Informasi, (Yogyakarta: Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan kalijaga,
2006), h.5
[11]Fathul Wahid, Op.Cit., h. 69.
[15]Agus Mulyanto, Sumarsono, M. Taufiq, Nuruzzaman, Pengenalan Teknologi Informasi, (Yogyakarta: Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan kalijaga,
2006), hlm.2